Agil Purnama
Banyak sekali tulisan di berbagai media tentang sebuah kerusuhan ataupun perkelahian yang beredar sejak dulu hingga kini. kerusuhan atau perkelahian ini selalu dikatakan sebagai sebuah tindakan Anarkis, namun yang jadi permasalahan disini adalah arti dari anarkis atau anarki itu sendiri yang sesungguhnya bukanlah sebuah tindakan kekerasan atau perkelahian bahkan peperangan.
Secara etimologi anarkis berasal dari bahasa yunani anarchos/anarchein, ini merupakan kata yang berawalan a- yang memiliki arti tidak atau nihil atau tanpa yang disisipi n dengan kata archos/archein yang memiliki arti pemerintahan atau kekuasaan atau pihak yang memiliki otoritas. Maka jika semua di gabungkan dalam satu kesatuan kata anarchos/anarchein ini artinya adalah “tanpa pemerintahan” atau “pengelolaan dan koordinasi tanpa hubungan memerintah dan diperintah, menguasai atau dikuasai, mengendalikan atau dikendalikan dll. Bentuk kata anarkis berarti orang yang menganut anarki sedangkan akhiran –isme sendiri berarti paham/ajaran/ideologi.
Namun tidak dipungkiri jika beberapa pergerakan dari para penganut Anarki ini melakukan pergerakanya dengan menggunakan cara kekerasan, kerusuhan, vandalism dll. yang sebetulnya dari dalam tubuh anarki ini sendiri ditententang, beberapa tokoh anarki dunia seperti Alexander Berkman, ia mengatakan:
"Anarkisme bukan Bom, ketidakteraturan atau kekacauan. Bukan perampokan dan pembunuhan. Bukan pula sebuah perang di antara yang sedikit melawan semua. Bukan berarti kembali kekehidupan barbarisme atau kondisi yang liar dari manusia. Anarkisme adalah kebalikan dari itu semua. Anarkisme berarti bahwa anda harus bebas. Bahwa tidak ada seorangpun boleh memperbudak anda, menjadi majikan anda, merampok anda, ataupun memaksa anda. Itu berarti bahwa anda harus bebas untuk melakukan apa yang anda mau, memiliki kesempatan untuk memilih jenis kehidupan yang anda mau serta hidup di dalamnya tanpa ada yang mengganggu, memiliki persamaan hak, serta hidup dalam perdamaian dan harmoni seperti saudara. Berarti tidak boleh ada perang, kekerasan, monopoli, kemiskinan, penindasan, serta menikmati kesempatan hidup bersama-sama dalam kesetaraan”
Dari ungkapan diatas dapat kita ketahui bahwa Berkman menentang pergerakan penganut anarki yang menggunakan cara kekerasan, tidak berplrilaku barbar dan liar melankian tujuan dari anarki itu sendiri adalah keharmonisan, perdamaian, keselarasan, dan hidup dalam kebersamaan.
Seperti halnya yang dilakukan oleh kelompok Muslim Anarki dunia, yang mengeluarkan sebuah Charter atau piagam deklarasi yang salah satunya berbunyi:
“Tujuan dari hidup ialah untuk membangun sebuah hubungan kasih yang damai dengan Yang Maha Esa melalui pemahaman untuk bertindak sesuai ajaran, wahyu, serta tanda-tandanya di dalam Penciptaannya juga hati manusia”
Di dalam piagam tersebut juga mengatakan bahwa piagam muslin anarki menolak dengan keras dan absolute segala bentuk kekerasan dalam melakukan pergerakannya.
Jika melihat seluruh penjelasan diatas dan melihat dari perjalanan pergerakan yang dilakukan oleh para penganut Anarki sungguh disayangkan jika sekarang ini banyak masyarakat di Indonesia bahkan di dunia mengganggap dan menggunakan kata Anarki sebagai sebuah kata yang memiliki arti dari tindakan kekerasan atau kerusuhan. Semoga menjadi pembelajaran bagi kita semua.
Referensi : Wikipedia.com
Banyak sekali tulisan di berbagai media tentang sebuah kerusuhan ataupun perkelahian yang beredar sejak dulu hingga kini. kerusuhan atau perkelahian ini selalu dikatakan sebagai sebuah tindakan Anarkis, namun yang jadi permasalahan disini adalah arti dari anarkis atau anarki itu sendiri yang sesungguhnya bukanlah sebuah tindakan kekerasan atau perkelahian bahkan peperangan.
Secara etimologi anarkis berasal dari bahasa yunani anarchos/anarchein, ini merupakan kata yang berawalan a- yang memiliki arti tidak atau nihil atau tanpa yang disisipi n dengan kata archos/archein yang memiliki arti pemerintahan atau kekuasaan atau pihak yang memiliki otoritas. Maka jika semua di gabungkan dalam satu kesatuan kata anarchos/anarchein ini artinya adalah “tanpa pemerintahan” atau “pengelolaan dan koordinasi tanpa hubungan memerintah dan diperintah, menguasai atau dikuasai, mengendalikan atau dikendalikan dll. Bentuk kata anarkis berarti orang yang menganut anarki sedangkan akhiran –isme sendiri berarti paham/ajaran/ideologi.
Namun tidak dipungkiri jika beberapa pergerakan dari para penganut Anarki ini melakukan pergerakanya dengan menggunakan cara kekerasan, kerusuhan, vandalism dll. yang sebetulnya dari dalam tubuh anarki ini sendiri ditententang, beberapa tokoh anarki dunia seperti Alexander Berkman, ia mengatakan:
"Anarkisme bukan Bom, ketidakteraturan atau kekacauan. Bukan perampokan dan pembunuhan. Bukan pula sebuah perang di antara yang sedikit melawan semua. Bukan berarti kembali kekehidupan barbarisme atau kondisi yang liar dari manusia. Anarkisme adalah kebalikan dari itu semua. Anarkisme berarti bahwa anda harus bebas. Bahwa tidak ada seorangpun boleh memperbudak anda, menjadi majikan anda, merampok anda, ataupun memaksa anda. Itu berarti bahwa anda harus bebas untuk melakukan apa yang anda mau, memiliki kesempatan untuk memilih jenis kehidupan yang anda mau serta hidup di dalamnya tanpa ada yang mengganggu, memiliki persamaan hak, serta hidup dalam perdamaian dan harmoni seperti saudara. Berarti tidak boleh ada perang, kekerasan, monopoli, kemiskinan, penindasan, serta menikmati kesempatan hidup bersama-sama dalam kesetaraan”
Dari ungkapan diatas dapat kita ketahui bahwa Berkman menentang pergerakan penganut anarki yang menggunakan cara kekerasan, tidak berplrilaku barbar dan liar melankian tujuan dari anarki itu sendiri adalah keharmonisan, perdamaian, keselarasan, dan hidup dalam kebersamaan.
Seperti halnya yang dilakukan oleh kelompok Muslim Anarki dunia, yang mengeluarkan sebuah Charter atau piagam deklarasi yang salah satunya berbunyi:
“Tujuan dari hidup ialah untuk membangun sebuah hubungan kasih yang damai dengan Yang Maha Esa melalui pemahaman untuk bertindak sesuai ajaran, wahyu, serta tanda-tandanya di dalam Penciptaannya juga hati manusia”
Di dalam piagam tersebut juga mengatakan bahwa piagam muslin anarki menolak dengan keras dan absolute segala bentuk kekerasan dalam melakukan pergerakannya.
Jika melihat seluruh penjelasan diatas dan melihat dari perjalanan pergerakan yang dilakukan oleh para penganut Anarki sungguh disayangkan jika sekarang ini banyak masyarakat di Indonesia bahkan di dunia mengganggap dan menggunakan kata Anarki sebagai sebuah kata yang memiliki arti dari tindakan kekerasan atau kerusuhan. Semoga menjadi pembelajaran bagi kita semua.
Referensi : Wikipedia.com